Klinik LPDP – “Siap Menuju Generasi 4.0”

Minggu, 3 Maret 2019, hiruk pikuk dan dan antrian pasien berkumpul di depan gedung Sasana Budaya Universitas Negeri Malang. Tak seperti biasanya pada hari Minggu pagi yang mungkin hanya ada beberapa mahasiswa maupun orang-orang yang berolahraga di sekitar Kampus UM, pada hari itu justru banyak mahasiswa dari segala strata (S1, S2, dan S3) bergerombol baik di lantai dasar dan Aula utama gedung Sasana Budaya UM. Mereka berbondong-bondong menuju klinik, tentunya mereka berharap pengobatan.

Akan tetapi, klinik yang dibahas ini bukanlah klinik kesehatan yang dipergunakan khalayak untuk aktivitas kesehatan, melainkan, sebuah acara yang digagas oleh segenap mahasiswa penerima beasiswa unggulan LPDP yang bertema Klinik LPDP dengan jargon “Siap Menuju Generasi 4.0”. Pada intinya acara tersebut bermaksud untuk berbagi pengalaman dan tips bagaimana cara bisa menembus seleksi ketat yang di laksanakan ketika pendaftaran sebagai penerima beasiswa LPDP.

Wakil Rektor I UM, Bapak Prof. Dr. H. Budi Eko Soetjipto , M.Ed., M.Si yang mewakili Rektor UM membuka acara dengan pengalaman beliau sebagai penerima beasiswa LPDP pada saat beliau melaksanakan proses studi dulu. Acara tersebut membuat beliau merinding, sebab beliau tak menyangka akan berkumpul peserta seminar sebanyak itu, sedangkan hari itu hari Minggu.

WR I tak henti-hentinya menunjukkan semangatnya dengan mengungkapkan manfaat yang akan diperoleh oleh para mahasiswa yang bisa lolos seleksi dan menyandang status penerima beasiswa LPDP. Beliau juga menyarankan dengan tegas kepada para mahasiswa yang hadir pada saat itu untuk jangan berhenti studi disini saja sehingga agar mereka melanjutkan ke jenjang studi yang lebih tinggi dengan jalan mendaftar ke LPDP, serta untuk tidak mengambil jurusan/ program studi yang umum, melainkan mengambil jurusan/program studi yang anti mainstream. Dengan tujuan agar bisa membuat inovasi dalam dunia pendidikan dan kemasyarakatan yang lain dari pada yang lain dan unik.

Sell Your Self” ungkap WR I.

Beliau tak henti-hentinya mengulang kalimat tersebut, yang memiliki maksud agar para mahasiswa yang memiliki minat untuk mendaftar ke LPDP melakukan promosi dan mengungkapkan segala kelebihan yang dimiliki untuk menarik minat petugas LPDP saat pendaftaran pada sesi wawancara. Dimana pada sesi wawancara tersebut memang sesi yang sangat vital dan membuat banyak mahasiswa yang gagal pada sesi itu.

Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed, selaku Direktur LPDP dating langsung dari Jakarta memenuhi undangan UM dan menyampaikan saran dan motivasi kepada seluruh peserta seminar Klinik LPDP.

Beliau mengungkapkan bahwa LPDP merupakan lembaga pendanaan pendidikan untuk anak bangsa yang dinaungi oleh 4 Kementerian dan akan bertambah menjadi 9 Kementerian di tahun depan. Mengapa LPDP didirikan sedangkan sudah banyak lembaga-lembaga beasiswa yang sudah bertebaran di Indonesia?

LPDP didirikan untuk semua anak negeri dari segala elemen, baik yang masih aktif studi, aktif bekerja, yang fresh graduate maupun yang sudah lama, baik sarjana, magister, maupun doctor, dari segala penjuru tanah air tanpa terkecuali. Sebab, di masa yang akan datang, Bangsa Indonesia membutuhkan Suplement Potential Leaders yang akan mengisi semua sector pendukung perkembangan negeri ini pada saat pasar sudah dalam keadaan benar-benar bebas, Ungkap Direktur LPDP.

Dr. Sofwan melanjutkan bahwa setelah 6 tahun berdirinya LPDP, tidak hanya kota-kota besar saja yang tersorot potensi SDM nya, melainkan dari seluruh pelosok pulau-pulau di Indonesia memncarkan sinar SDMnya masing-masing dengan banyaknya anak negeri dari daerah luar pulau yang diterima sebagai penerima beasiswa LPDP. Hal ini berimbas kepada banyaknya Dubes dari Negara-negara Amerika dan Eropa yang mengajukan penawaran bagi mahasiswa-mahasiswa LPDP untuk melanjutkan studi bahkan bekerja di Negara mereka.

Pada akhir orasinya, Direktur LPDP menyampaikan bahwa perlunya peningkatan dan pemantapan Artificial Intelligence, sebab nantinya manusia akan bersaing dan bertarung dengan mesin untuk mempertahankan eksistensi manusia. Maka dari itu imbuhnya, mari bersama meningkatkan E-study, E-Learning dan mempermudah akses studi dalam segala kondisi dan melahirkan Inovasi-inovasi yang seimbang antara imajinasi dan kstabilan prakteknya.

Klinik LPDP dilanjutkan dengan pembicara-pembicara mantan penerima beasiswa LPDP dengan segala kesuksesannya untuk memotivasi peserta seminar di gedung Sasana Budaya UM. Klinik LPDP di hadiri oleh peserta umum dari berbagai kampus yang ada di Kota Malang.

_Biy.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Translate »